Belajar ikhlas dari kisah 3 Pengelana

Ikhlas adalah amalan hati yang dimana harus ada dalam setiap amal kita, ikhlas pula terjadi karena suatu proses amal hati yang dipengaruhi oleh amal yang terus menerus kita lakukan.
Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yaitu: “Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali beribadah dalam keadaan ikhlas menjalankan agama yang bersih dari syirik”(QS:Al-Bayyinah:5). 

Ikhlas yaitu semua yang dilakukan mulai ucapan, perbuatan, hidup, mati, diam dan gerak hanya untuk memperoleh ridho Allah swt.  

ciri-ciri keikhlasan yaitu: 
 Berlangsungnya amal dalam waktu yang panjang sampai akhir hayat. Sama saja baginya antara pujian dengan kritikan.

 Rasulullah bersabda dalam makna riwayat Hadis, bahwa pada masa dahulu ada tiga pengelana yang melakukan perjalanan. Karena hujan deras, mereka berteduh masuk ke dalam goa, tiba-tiba goa itu tertutup dengan batu besar yang tidak mungkin mereka dapat keluar. Di antara mereka ada berpikir untuk berdoalah kepada Allah dengan keikhlasan amal yang pernah dilakukan. Walhasil orang ini mengajak temannya untuk berdoa menyebut kebaikannya. 

Orang pertama berkata, saya punya dua orang tua dan saya juga punya keluarga, saya tidak memberi makan dan minum untuk keluarga anak dan istriku sebelum saya dahulukan ibu dan ayahku yang sudah tua. Suatu malam aku terlambat memberinya makan lalu mereka tertidur, saya menunggu di atas kepalanya sampai ia terbangun di subuh hari, sekalipun anak-anakku menangis karena ingin juga minum susu. Kemudian ia berkata dalam doanya "ya Allah jika yang saya lakukan itu untuk menginginkan ridhoMu, maka keluarkanlah saya dari musibah ini". Setelah berdoa, batu bergeser dari mulut goa, namun belum bisa dilalui. 

Orang kedua, dimintai tanggapannya tentang apa rahasia dia dengan Tuhan yang menjadi amalan ikhlasnya. Dia berkata, bahwa saya punya sepupu yang cantik saya goda tapi ia menolak. Setelah waktu berlalu, ia dalam kondisi kekurangan dan jatuh miskin, ia mendatangiku untuk meminjam uang. Saya berikan 120 dinar dengan harapan saya bisa menikmatinya, namun ia berkata, 'takutlah engkau kepada Allah, kamu tidak halal untuk saya', lalu saya merasa berdosa kemudian berkata kepadanya ambillah uang ini dan pergilah. Dia lanjutkan ucapannya dalam doa "ya Allah jika yang saya lakukan itu untuk memperoleh ridhoMu, maka keluarkanlah saya dari musibah ini". Batu itu kemudian kembali bergerak, namun belum bisa mereka keluar.

 Orang ketiga kemudian berkata " ya Allah saya punya bunyak pekerja yang saya berikan gaji, namun ada satu pekerja yang karena suatu hal ia belum mengambil gajinya, saya simpankan dalam bentuk hewan ternak dan ternyata berkembang biak hingga jumlah yang cukup banyak. Suatu hari ia datang meminta gajinya, lalu saya berikan semua hewan ternak yang ada pada saya. Ya Allah jika apa yang saya lakukan itu untuk memperoleh ridhoMu, maka keluarkanlah saya dari musibah ini". Setelah permohonan ketiga selesai, terbukalah mulut goa hingga mereka keluar dengan selamat dari musibah tersebut.

 Sebaik-baik orang pasti ada buruknya. Seburuk-buruk orang pasti ada baiknya. Carilah baik dalam buruk orang, itulah akhlak. Carilah buruk sendiri dan perbaiki. Itulah ikhlas. 

 Imam Gazali berkata, semua manusia binasa kecuali yang berilmu, orang yang berilmu binasa kecuali yang mengamalkan ilmunya, orang yang mengamalkan ilmunya binasa kecuali orang yang ikhlas, orang yang ikhlas akan memperoleh pahala yang besar. 

Semoga bermanfa'at. 

 #KKL-DR IAIN PADANGSIDIMPUAN
 #KKL-DR 2020 
#KKL-DR GROUP 52 
#KKL-DR STAY AT HOME
 #KKL-DR IKHLAS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 amalan yang bisa menjauhkan diri dari penyakit termasuk covid-19!

Obat covid-19 dalam Al-Qur'an ungkap UAH

Hal yang dapat dilakukan dalam menyambut HUT RI di masa pandemi