Bacalah! Apa sebenarnya maksud dari kata itu? Apakah hanya sekedar membaca?

Allah Ta’ala berfirman,

 
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

Surat ini adalah yang pertama kali turun pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Surat tersebut turun di awal-awal kenabian. Ketika itu beliau tidak tahu tulis menulis dan tidak mengerti tentang iman. Lantas Jibril datang dengan membawa risalah atau wahyu. Lalu Jibril memerintahkan nabi untuk membacanya. Beliau -shallallahu ‘alaihi wa sallam- enggan. Beliau berkata,

مَا أَنَا بِقَارِئٍ

“Aku tidak bisa membaca.” (HR. Bukhari no. 3). Beliau terus mengatakan seperti itu sampai akhirnya beliau membacanya.

Iqra’ bukan hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw, tetapi juga untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Karena realisasi perintah iqra’ merupakan pintu gerbang menuju kepada kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.

iqra’ yang berarti membaca, menganalisa, mendalami, merenungkan,menyampaikan,meneliti dan lain-lain , mencakup obyek apa saja yang dapat dijangkau oleh kata tersebut. Baik itu “membaca” ayat ayat yang bersumber dari Tuhan (kitab suci) juga “membaca” hasil karya manusia seperti buku-buku dan koran. Termasuk disini adalah meneliti, menganalisa dan merenungkan alam semesta, dinamika masyarakat dan diri pribadi. Contoh seperti menikmati puisi atau membaca majalah, memecahkan masalah kantor atau RT, mengajar atau mengerjakan PR adalah implementasi dari pelaksanaan perintah iqra’ yang paling sederhana.

kata iqra’ dikaitkan dengan kalimat “bi ismi Rabbika” (dengan nama Tuhanmu). Ini berarti bahwa makna iqra’ bukan hanya sekedar asal membaca, ,tapi sekaligus juga menuntut pelakunya agar pandai-pandai memilih obyek yang dibaca, diteliti, dianalisa dan di renungkan tersebut dapat mengantarkannya kepada “nama Allah” itu.

Biasakan hidup membaca, baik itu membaca buku, lingkungan, keadaan, dan alam semesta!

Dunia ini bagaikan sebuah buku yang bagus sekali tetapi tidak ada gunanya bagi mereka yang tidak tahu membacanya.

Maka bacalah! Pasti kamu akan tahu!


Semoga bermanfa'at .

#KKL-DR IAIN PADANGSIDIMPUAN 
#KKL-DR 2020
#KKL-DR GROUP 52 
#KKL-DR STAY AT HOME 
#KKL-DR BACALAH

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 amalan yang bisa menjauhkan diri dari penyakit termasuk covid-19!

Obat covid-19 dalam Al-Qur'an ungkap UAH

Hal yang dapat dilakukan dalam menyambut HUT RI di masa pandemi