5 amalan yang bisa menjauhkan diri dari penyakit termasuk covid-19!

1. Sedekah

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (Riwayat Imam Thabrani)

Bencana selamanya takkan bisa mendahului sedekah, Rasulullah ﷺ bersabda : 

“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (Riwayat Imam Baihaqi).

Sedekah bukan hanya menolak bencana, bahkan ia bisa menjadi benteng dari panasnya Neraka, sebagaimana sabdanya; 

“Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma.” (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Bahkan sedekah itu dapat meredakan kemarahan Allah, dan mengurangi kesakitan saat sakaratul maut.  Sebagaimana disebutkan Dalam buku Fiqh as-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, dimana Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Sedekah meredakan kemarahan Allah dan mengurangi kepedihan saat sakratul maut.”

Sedekah bukan hanya menaungi dari penyakit, sedekah bahkan menaungi di hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda; “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.” (Riwayat Imam Ahmad)

2. Bersikap Tenang

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48]: 4)

Ketenangan membuat keimanan semakin bertumbuh dan semakin menyempurnakan keteguhan dalam iman .” (Taisir al Karim: 791)

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Taubah [9]: 26)

Ketenangan selalu melahirkan kemenangan, atas segala musibah dan cobaan.

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Al Fath [48]: 18)

Bersikap tenanglah menghadapi musibah wabah ini, dengan banyak berzikir kepada Allah.

Bukankah Allah telah mengatakan dalam Al-Quran,

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)

3. Bersabar

Bersabar selamanya berat, sebagaimana ungkapan seorang penyair Arab,

الصبر مثل اسمه مر مذاقته لكن عواقبه أحلى من العسل

Sabar itu memang seperti namanya (sebuah nama tumbuhan), yang rasanya pahit, Namun hasil dari kesabaran akan lebih manis dari madu.

Tapi seberat apapun sabar ia harus diupayakan sebab ia bukti dari kebenaran iman. Yang paling bersabarlah, yang paling benar imannya.

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah : 177)

Karena sabar itu kata As syaikh ibnul Qayyim rahimahullah; “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa’id, hal. 95)

Bersabarlah dengan wabah ini, untuk meraih cinta Allah tanpa batas.

وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar.“ (QS. Ali Imran : 146)

Apa bukti kecintaan Allah bagi orang yang senantiasa bersabar? Buktinya adalah anugrah pahala tiada batas.

4. Shalat

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45).

Hanya Allah satu-satunya yang dapat memberi manfaat dan mengangkat bencana ini, maka sembahlah Allah.

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ (106) وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (107)

“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 106-107).

5. Doa

Doa adalah senjata terbaik bagi seorang mukmin dalam menghadapi kondisi sulit, karena itu Rasulullah ﷺ memerintahkan dalam haditsnya.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء )) متفق عَلَيْهِ. وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ سُفْيَانُ : أَشُكُّ أَنِّي زِدْتُ وَاحِدَةً مِنْهَا.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda, “Mintalah perlindungan kepada Allah dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Al-Bukhari, no. 6347 dan Muslim, no. 2707]

Mohonlah pada Allah, karena hanya Allah tempat bergantung dan hanya pada-Nyalah kita memohon pertolongan:

أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا ذَكَّرُونَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).” (QS. An Naml: 62).

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat covid-19 dalam Al-Qur'an ungkap UAH

Hal yang dapat dilakukan dalam menyambut HUT RI di masa pandemi